“MEMAKNAI CINTA TANPA
KEKERASAN”
Cinta itu indah, selalu
ada dalam relung jiwa di sanubari setiap
manusia, cinta anugrah Tuhan yang merona memancarkan aura. Bulan
Februari merupakan bulan yang istimewa bagi kita karena ada hari
Valentine atau hari kasih sayang.
Hari kasih sayang atau
Valentine day dirayakan setiap tanggal 14 Februari, Semua orang merayakannya
dengan penuh suka cita, termasuk generasi muda kita, namun yang terjadi saat
ini generasi muda lebih banyak menyalah artikan kasih sayang tersebut dalam makna sempit
yaitu hanya penyerahan cinta sepenuhnya pada pacar sehinga faktanya banyak
remaja perempuan yang mengalami kekerasan dalam pacaran, Hal ini dikarenakan
cinta hanya dimaknai dengan menyerahkan keperawanan pada pacarnya padahal
maknanya lebih luas.menurut data Komnas Perempuan tahun 2014 sudah 21% perempuan mengalami Kekerasan dalam pacaran, ini yang terlaporkan, sedangkan yang tidak adalah fenomena gunung es.
Koalisi Perempuan
Indonesia Cabang Sumba Tengah sangat prihatin pada kondisi ini, dimana tubuh
perempuan hanya menjadi simbol sebuah cinta yang hanya sesaat tapi hilanglah
masa depan mereka, generasi muda perempuan usia 15-18 perlu mengenali diri
mereka sendiri, pada usia ini dalam psikologi perkembangan, mereka masih berada
dalam kondisi labil, pencarian jati diri, adanya kebutuhan akan rolemodel atau
panutan yang jadi acuan dalam perilaku. Maka meningkatkan pemahaman tentang
hak-hak perempuan, meningkatkan
kemampuan untuk bersikap asertif untuk mencegah kekerasan dalam pacaran,
mengetahui dampak negative pacaran yang tidak sehat, kemampuan advokasi jika
terjadi kekerasan dalam pacaran, memiliki tanggung jawab pribadi atas otonomi
tubuhnya dan memiliki visi ke depan sangat penting diberikan.
Peran teman sebaya (
Peers)
Peran teman sebaya dalam
usia remaja awal atau masa peralihan
dari anak-anak menuju dewasa sangat penting, karena teman sebaya merupakan teman
yang menjadi bagian dari aktualisasi diri. Jika teman sebayanya baik perilakunya
maka remaja akan baik namun jika teman
sebayanya berperilaku buruk misalnya memakai Napza ya remaja juga akan
coba-coba sehingga terjerumus dalam penyalahgunaan Napza, teman sebaya
menentukan tatanilai yang dianut oleh remaja di lingkungannya. Standar gaul
juga sama dalam masa ini, mereka menyukai berkelompok dalam membuat lingkaran
pertemanan yang seirama, misal si A lebih suka gaul dengan geng remaja kaya
arena itu dianggap keren, B lebih suka masuk dalam geng motor karena citranya
gaul, pembentukan citra diri sangat dipengaruhi oleh bagaimana persepsi tentang
konsep diri yang dianggap keren saat ini. Maka jangan heran jika di usia ini
banyak yang minta Hand Phone android pada orang tuanya karena sosial media
sudah jadi gaya hidup dimana remaja tanpa gadget dianggap kuno dan tidak gaul
sehingga mereka mati-matian mendapatkan HP, padahal tanpa HP pun remaja masih
bisa berprestasi seperti remaja di desa Manurara, desa sedikit sinyal tempat
Balai perempuan Maju Tak Gentar, remaja putrinya mampu menjadi juara olimpiade
Matematika tingkat provinsi NTT. Jadi peran teman sebaya sangat utama dalam
pembentukan konsep diri, karakter, dan citra diri remaja. Maka jika ada
perempuan muda yang memahami hak-haknya sehingga dapat menyuarakan keadilan
pada sesamanya (peers) maka daya dengarnya akan lebih kuat karena itu perlu
adanya penyuluhan, ceramah, dialog bahkan pelatihan tentang Hak-hak remaja,
materi ini bisa masuk dalam Latihan Kepemimpinan dasar yang diadakan di sekolah
Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas, jika di tingkat desa dengan dana
desa bisa mendukung pelatihan pemberdayaan remaja, nah perempuan di Balai
Perempuan mendorong adanya pemberdayaan remaja untuk kemajuan bangsa.
teman sebaya sangat berperan penting dalam dunia remaja ( dokumentasi Rambu Jeny )
Peran Orang tua
Orang tua sangat besar
peranannya dalam mendampingi remaja melewati masa peralihannya, keluarga
menjadi oase penting tempat mereka tumbuh maka orang tua baik ibu maupun bapak
harus meluangkan waktu untuk menjalin komunikasi yang terus menerus/ intens
dengan remaja, misalnya ketika pulang sekolah jangan tanyakan ulanganmu
hasilnya berapa? jelek amat nilaimu? Bodoh amat kamu!” Tapi tanyakan dengan
lembut “ Bagaimana pelajaran di sekolahmu? Ada kesulitan tidak? tanpa
menginterupsi jawaban anak dan jangan lupa kontak mata dengan anak, jangan
bertanya sambil lalu saja, duduk bersama akan lebih baik karena akan
menunjukkan kesetaraan sehingga anak lebih terbuka. Pengasuhan anak dalam
keluarga merupakan tanggung jawab orang tua baik laki-laki maupun perempuan
bukan perempuan saja.
Menghindari kekerasan
dalam pacaran pada anak remaja, para orang tua perlu memberikan rambu-rambu
dalam berhubungan dengan pacar, pahamkanlah tata nilai yang baik pada anak
sejak dini, jangan permisif dan cuek pada perkembangan anak. Orang tua yang
punya remaja putri perlu memahamkan
tentang kesehatan reproduksinya, fungsi alat reproduksinya yang mulai aktif,
risiko kehamilan yang tidak diinginkan dan aturan dalam relasi pacaran misalnya
berani berkata TIDAK jika pacar mulai meraba-raba. Biasanya ketika mengalami
menstruasi yang pertama remaja putri sangat bingung jika tidak paham akan
fungsi reproduksi maka sejak dini orang tua perlu memahamkan tentang reproduksi
anaknya beserta fungsinya. Jika anaknya adalah
remaja putra maka beri informasi tentang fungsi alat reproduksinya
apalagi jika mereka telah mengalami mimpi basah, beri pemahaman aturan berelasi
dengan pacarnya serta lingkungan sesamanya, penghormatan pada perempuan dan tanggung jawab akan perilakunya. Kesetaraan
gender memang harus dipupuk mulai dari tingkat keluarga.
Benih kekerasan dalam Pacaran
Kekerasan dalam pacaran bisa berbentuk ancaman atau tindakan untuk melakukan kekerasan kepada
salah satu pihak dalam hubungan berpacaran, dimana kekerasan ini
ditujukan untuk memperoleh kontrol, kekuasaan dan kekuatan atas
pasangannya, perilaku ini bisa dalam bentuk kekerasan emosional, fisik
dan seksual. Dalam berelasi antara laki-laki dan perempuan lebih banyak laki-laki yang dominan karena ketidakadilan gender yang lama terbentuk di masyarakat kita, selain itu menganggap pasangan adalah kepemilikan juga mendorong banyaknya kasus kekerasan dalam pacaran, benih yang biasa muncul adalah posesif yang berlebihan sehingga pacar mulai mengatur dari A sampai Z bahkan dengan siapa ia bergaul juga di cek, Handphone di cek nah ini sudah merupakan kekerasan dalam pacaran, kedua, pacar memaksa pasangannya untuk memberikan sesuatu dengan paksaan misal memaksa ciuman nah ini juga kekerasan dalam pacaran, memaksa membelikan sesuatu maupun meminta sesuatu dengan cara paksaan agar pasangan mau memenuhi ini juga kekerasan dalam pacaran. Melakukan tindakan fisik seperti menampar, memukul, menjambak pasangan ini juga kekerasan dalam pacaran, melakukan umpatan verbal yang mengganggu psikis misal ih kamu jelek amat!, pacarku kok bodoh dll juga kekerasan dalam pacaran.
Kasih sayang adalah napas hidup
Dalam gembira akan
terluap kasih sayang walau dalam nestapa dan perih luka jika kita gembira dalam
kasih Tuhan maka akan selalu ada jalan. Kasih sayang tidak seharusnya dimaknai
dengan sempit, kasih sayang berarti bukan kekerasan, kasih sayang berarti bukan
pemaksaan, kasih sayang adalah bahasa jiwa yang memendar menyejukkan hati. Laki-laki dan perempuan harus saling menghargai sehingga relasi yang dibangun penuh kasih sayang. Kesetaraan relasi sangat penting dalam menjalin hubungan.
Katakan TIDAK untuk Kekerasan dalam pacaran
Katakan TIDAK untuk Kekerasan dalam pacaran
Koalisi Perempuan
Indonesia cabang Sumba Tengah sangat berharap generasi muda dapat merayakan
hari kasih sayang dalam cinta yang sesungguhnya bukan pemaksaan bukan
kekerasan, Koalisi Perempuan memberikan bekal
pada anggota pemula ( 15-18 tahun) agar memahami hak-haknya, berani berkata tidak, memiliki
kemampuan advokasi jika terjadi kekerasan serta memahami keadilan dan
kesetaraan gender dalam berelasi dengan sesama serta lingkungannya, dan
membentuk generasi muda yang mampu membawa perubahan ke arah kemajuan Sumba
Tengah dengan perilaku bertanggung jawab pada diri sendiri dan sesamanya. Harapan terbesar adalah tidak ada lagi kekerasan dalam pacaran, maka mari berani untuk menyuarakan anti kekerasan dalam pacaran. Salam kasih sayang